Buku > Pemetaan Potensi Konflik Sosial dan Faham Radikal di Batam Propinsi Kepuluan Riau
Deskripsi Buku
Buku ini pada hakikatnya berangkat dari asumsi bahwa pendidikan bukan sekedar transfer informasi tentang ilmu pengetahuan dari guru kepada murid, melainkan melalui proses pembentukan karakter. Ada tiga misi utama pendidikan yaitu pewarisan pengetahuan, pewarisan budaya dan pewarisan nilai. Sebab itu, pendidikan bisa dipahami sebagai suatu proses transformasi nilai-nilai dalam rangka pembentukan kepribadian dalam segala aspek yang dicakupinya. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini di Batam Propinsi Kepulauan Riau juga mengalami perubahan sosial budaya dan dinamika pembangunan yang sangat cepat. Gejala perubahan sosial budaya dengan kondisi keterbukaan yang terjadi tidak saja dalam artian positif (regressive), tapi juga dalam bentuk negative (degressive), seperti meningkatnya masalah-masalah sosial budaya, radikalisme yang mengakibatkan rusaknya tatanan nilai-nilai sosial dan budaya yang dijunjung tinggi seperti kriminalitas, patologi sosial lainnya yang tidak terkendali, aksi-aksi protes massa, konflik horizontal dan berbagai konflik fisik antar etnis dan kelompok dalam masyarakat dan tidak menutup kemungkinan timbulnya terorisme. Pada saat ini, harus diakui bahwa masyarakat secara umum belum seluruhnya mampu menggunakan hak-haknya, melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab sosialnya masing-masing secara bijaksana dan dengan tingkat toleransi sosial yang tinggi, sehingga tidak jarang sekelompok orang tertentu melakukan hal-hal yang bersifatanarkhis dan radikalisme yang berlebihan dalam mengekspresikan aspirasinya sebagai warga negara dan kelompok-kelompok tertentu. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan bahwa trend konflik beskala kecil dan sporadis meningkat serta menyebar hampir di seluruh di seluruh wilayah Indonesia tidak terkecuali di Propinsi Kepulauan Riau. Jenis konfliknyapun sangat beragam seperti konflik yang berbasis politik, sosial, agama, etnik, radikal, antar aparat, sumber daya alam, sumber daya ekonomi, rutin (tawuran, penghakiman massa, pengeroyokan) dan lainnya. Kondisi seperti ini jika dibiarkan dan tidak ada antisipasi sejak dini dikhawatirkan dapat menyulut konflik sosial dan faham radikalisme yang keliru serta dampak yang lebih besar seperti terorisme. Buku ini ditulis sebagai salah satu usaha untuk memberikan wawasan pemikiran secara umum, khususnya kepada para pembaca dan umumnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang mau memahami isi dari buku ini. Semoga buku ini memberikan manfaat dan men-jadi amal bagi penulisnya, amiin.